Brayen Brata Coolen dan Gadis Kireina Iskandar Terus Asah Kemampuan di Kejuaraan-Kejuaraan Eropa

Di tengah keinginan besar PP Pordasi yang mencanangkan target bagi para atlet berkuda Indonesia khususnya dari Disiplin Equestrian agar mampu menorehkan prestasi di ajang internasional, angin segar datang dari dua atlet berkuda Indonesia yang saat ini tengah bermukim di Negeri Kincir Angin Belanda yakni Brayen Brata Coolen dan Gadis Kireina Iskandar. Kedua atlet yang tengah diproyeksikan untuk mewakili Indonesia diajang-ajang bergengsi baik tingkat Asia maupun dunia tersebut semakin menunjukan progres dalam berkompetisi di benua Eropa.
Brayen meraih podium ketiga di kelas pertandingan CSI1* 125 Cm yang diselenggarakan di Riesenbeck International Jerman (Minggu, 25/5). Berpasangan dengan kuda Cillbhrid Julie, Brayen meraih hasil clear round dengan catatan waktu 26,12 detik sekaligus memastikan diri menempati podium ketiga setelah Maribel Kumpan (Estonia) dan Daan Van Geel (Belanda) dari total 34 peserta.
Sedangkan atlet junior Indonesia, Gadis Kireina Iskandar merebut peringkat kelima dari kelas pertandingan CSI1* 120 Cm yang digelar di Zangersheide Belgia (Sabtu, 24/5). Gadis yang berpasangan dengan kuda Kerina harus bersaing keras dengan total 26 peserta yang berasal dari beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Sementara itu, Ketua Harian PP Pordasi H. Muhammad Chaidir Saddak yang juga sedang berada di Eropa menyampaikan rasa senangnya terkait progres kemajuan yang ditunjukan Brayen dan Gadis selama mengikuti kegiatan latih tanding di Eropa. Menurutnya, kegiatan latih tanding di Eropa, sementara ini merupakan cara dan jalan terbaik bagi atlet-atlet berkuda Indonesia untuk mengembangkan kemampuan mereka menuju prestasi internasional.

“Di Eropa olahraga berkuda sudah menjadi industri, sehingga banyak sekali kejuaraan-kejuaraan yang diselenggarakan di setiap akhir pekan dan kita tinggal memilih di level mana atlet akan bertanding. Ini jadi cara terbaik kita untuk meningkatkan kemampuan atlet-atlet kita, dan cara inipun juga dilakukan oleh mayoritas negara-negara di Asia.” Lanjut pria yang akrab disapa H. Eddy Saddak tersebut.
Lanjut H. Eddy Saddak, kegiatan latih tanding di Eropa juga menjadi salah satu sarana dalam memantau perkembangan atlet-atlet berbakat yang akan mewakili Indonesia di event-event berkuda internasional. Terlebih lagi pada kompetisi-kompetisi berkuda yang menggunakan kuda sendiri (own horse), saat ini masih sangat sulit membawa kuda dari Indonesia dan jauh lebih mudah untuk membawa kuda dari Eropa.
“Untuk Gadis sendiri, kegiatan latih tanding di Eropa ini bisa menjadi ajang persiapannya untuk menjadi salah satu wakil Indonesia di Asian Youth Games yang akan diselenggarakan di Bahrain pada Oktober 2025 mendatang yang menggunakan sistem kuda sendiri (own horse) sehingga transportasi kudanya menuju Bahrain akan jauh lebih mudah.” Papar H. Eddy Saddak.

Begitu juga Brayen yang kini lebih banyak bermukim di Belanda, tugas-tugas berat telah menanti untuk mewakili Indonesia di event Asian Continental Championship (24 Nov – 7 Des 2025), SEA Games Bangkok (9-20 Des 2025), dan Asian Games Nagoya (19 Sep – 3 Okt 2026), sebelum berkonsentrasi untuk bisa menembus babak kualifikasi Olimpiade Los Angeles yang akan digelar pada tahun 2028 mendatang.